Senin, 13 Mei 2019

Sempat Kehilangan Strategi Karena Tanpa Pelatih


PROBOLINGGO - Kemampuan David Fa’diyah mengolah bola basket sudah tidak diragukan lagi. Sebab, sejak SMP kemampuannya bermain basket sudah teruji. Bahkan, Dafid diumur yang masih belia saat ini sudah menjadi pelatih klub basket junior bertempat di SMKN 1 Kota Probolinggo
JUARA: Dafid bersama timnya berhasil menjuarai Smatar Cup, event bergengsi se-Tapal Kuda. Meski bermain tanpa pelatih, tim basket putri SMKN 3 Probolinggo kerap melenggang menjadi juara di setiap kejuaraan yang diikutinya.
Terakhir, tim basket yang ia komandoi bersama Dwi Vera dan Yudha Asih Setiana  berhasil menjuari event Smatar Cup bulan April lalu. Saat itu, tim basket Three on Three SMKN 3 Kota Probolinggo berhasil mengalahkan tim SMAN 1 Kota Probolinggo. Dan, melaju ketingkat final melawan SMKN Jember.
Namun, karena cuaca hujan, kejuaraan akhirnya dimenangkan SMKN 3 Kota Probolinggo dan SMKN Jember. “Sebab, pada saat itu tidak mungkin ditandingkan. Sehingga, sama-sama juara 1,” ujar Dafid didampingi Waka Humas SMKN 3 Kota Probolinggo Kasiana, Waka Kesiswaan Kusmawati dan Ketua LSP Indria Ariyanti.
Dengan hasil itu, dirinya bersama tim sempat kecewa karena tidak bisa bertanding. Apalagi pada saat itu semangat bertandingnya luar biasa. “Akhirnya, piala dibagi dua termasuk uang pembinaannya, sama-sama meriah juara 1,” terangnya.
Tidak hanya itu, pengalaman yang sama pernah dialami saat bermain lomba basket di SMKN 2 Kota Probolinggo Januari lalu. Saat itu, sebetulnya SMKN 3 Kota Probolinggo juara 3. “Namun karena yang masuk final tidak datang akhirnya kita mendapatkan juara 2,” kenangnya sambil tertawa.
Meski, langganan juara basket David bersama tim bukan berarti tidak mengalami kendala. Kendala yang dihadapi saat bermain kemarin masalah stragegi karena tim mereka bermain tanpa pelatih. “Bermain tanpa pelatih sering membuat kita lupa strategi,” tuturnya.
Sebagai pengganti, Vera ditunjuk menjadi coordinator lapangan. Vera menggantikan peran pelatih. Selama bertanding dirinya sering berganti strategi. Strategi yang sering dipakai yakni screenpassing cut, dan drive.
Namun, dari strategi itu screen dan passing cut yang sering dipakai. “Saya sebagai playmaker biasaya membagi bola pada temen. Setelah itu saya mengawal musuh agar tidak sampai memegang bola yang dibawa center maupun point gate. Jadi kita menghalang halangi musuh gitu,” jelas wanita kelahiran 2003 ini.
Kendala lain, selama bermain  terkadang ada temen yang ambisi membawa bola sendiri. Ini biasanya yang membuat masalah di tim. “Kalau sudah membawa bola sendiri kemudian bola tidak masuk pasti kena sanksi. Namun kalau masuk tidak masalah,” pungkasnya. (mm/hvn)
Penulis : Syarif Hidayatullah (Wartawan tadatodays.com)

0 komentar:

Posting Komentar